Banyuwangi - Kebutuhan petani akan pupuk memang luar biasa dan untuk memenuhinya pemerintah terus menggelontorkan pupuk bersubsidi dengan harapan bisa membantu meringankan beban petani saat musim tanam.
Sayangnya, perhatian pemerintah tersebut dinodai dengan perilaku curang beberapa oknum yang berkompeten sehingga menimbulkan keresahan para petani.
Baca juga:
Menggali Laba dari Bertani Pala
|
Seperti yang terjadi di wilayah kecamatan Tegaldlimo, dimana ada oknum yang meminta uang sebesar Rp 5000, 00 per-sak untuk setiap pendistribusian pupuk bersubsidi di wilayah tersebut.
Hal itu diketahui setelah chat WA sang oknum beredar luas dan menjadi bahan perbincangan dari mulut ke mulut.
Baca juga:
Resign dari IT, Sukses Bertani Hidroponik
|
Seperti yang disampaikan SR salahsatu penyalur pupuk bersubsidi di kecamatan Tegaldlimo, SR mengaku di WA oleh seorang oknum agar memberikan uang Rp 5000, 00 per-sak pupuk bersubsidi kepada petugas HIPPA setempat.
"Isi pesan WA, Mbak untuk kontribusi ke HIPPA setiap 1 zak penyaluran 5000, info dari kios lainnya, gitu" tuturnya.
Ketika Mahmud (50th) petugas PPL desa Purwoagung kecamatan Tegaldlimo dikonfirmasi membenarkan adanya hal tersebut.
Namun Mahmud mengatakan jika kebijakan itu dibuat oleh petugas PPL sebelumnya.
"Itu terjadi era petugas sebelumnya, dan tarikan 5000 itu untuk kebutuhan kelompok mas, " terang Mahmud. Rabu (10/7/2024).
Namun pernyataan Mahmud itu disanggah oleh DR, penyalur pupuk bersubsidi kecamatan Tegaldlimo lainnya. Dirinya mangaku mendapatkan pesan WA tersebut sekitar dua atau tiga bulan yang lalu.
"Tepatnya saya lupa, tapi saya ingat jika pesan WA tersebut saya terima dua atau tiga bulan yang lalu dimana pak Mahmud sudah bertugas sebagai petugas PPL di desa Purwoagung, " ungkapnya.